Berita Terkini

Berita Teknologi

Hiburan

Tuesday, November 3, 2009

Semua Tentang Cinta

"Menembus Batas"


Kosakataku tak sanggup ungkapkan semua isi hati . .
Bibirku tak berani berucap lagi saat kau pergi . .
Kini aku bukanlah siapa-siapa tanpamu . .
Aku bukan lagi lelaki yang miliki cinta . .

Namun aku tak hanya diam saat kau pergi . .
Disini aku tetap berusaha mencari jati diri . .
Aku yakin tanpamu pun aku bisa

Aku takkan lagi bergantung padamu
Aku berusaha tuk tidak jadi benalu

Kini kita punya jalan yang berbeda
Kita punya keinginan yang tak sama
Keberuntungan kita pun berbeda
Namun jangan sampai perbedaan itu
Menjadikan batas untuk kita

Kita coba menembus batas yang ada
Tanpa harus tinggalkan norma







“Keajaiban Cinta”

Dinginya Malam
Selimutkan Aku pada kerinduanmu
Hembusan nafas
Sadarkan Aku dalam sebuah mimpi

Hilangnya akal hancurkan rindu
Gundahnya hati risaukan jiwa

Keajaiban Cinta
Kembalikan bintang yang redup
Kembali bersinar terang
Mengubur semua, Mimpi buruk
Tinggalkan kenangan,
Sambut jiwa yang baru 

Khayalan dan angan, dalam mimpi
Berikan sebuah imaji
Cinta kasih yang murni, tak bisa diberi
Dengan sebuah materi






“bunda”

Didalam dunia ini
Terdapat kisah kasih
Yang suci didalam hati
Yang diberikan olehnya

Siapapun tiada yang bisa
Menggantikan dirinya
Menghancurkan cintanya
Menandingi kasih sayangnya

Kasihmu sepanjang masa
Kasihmu tak terhingga
Cinta kasih yang tulus
Tak ada yang bisa . .

Oh . . bunda terima kasihku
Ucapkan kepadamu
Karena kau telah berikan semua
Apa yang bisa kau beri





“Dapatkan Rasanya”

Cinta butuh pengorbanan
Harus ada yang berkorban
Dan ada yang dikorbankan
Kadang semua itu sia-sia
Atau membuat kita terluka dan sakit

Tapi bila kita ingin melihat dia
Yang kita sayangi tersenyum bahagia
Maka apapun harus dilakukan untuk
Kebahagiaannya . .

Relakan kebahagiaanmu untuknya
Walau sakit tapi kan senang rasanya
Lakukan semua dengan sepenuh hati
Jangan pernah kau coba mengeluh . .





“Rintik Hujan”

Saat langit mendung, hatiku mulai termenung. Rintik hujan membalas tetesan air mataku seakan langit merasakan kesedihanku. Hujan semakin deras, membasuh seluruh air mata yang terurai. Namun, hujan pasti aka nada hentinya. Begitupun dengan penderitaanku. Pelangi pun muncul dihadapanku, seolah memberi suatu pertanda akhir dari semua perih dan sakit yang kurasakan.

Saat mentari bersinar dan kuterus berjalan dengan satu arah dalam dua roda yang terus berputar. Cahaya mentari pun mengikuti jejak langkahku, memulai kehidupan baru tanpa masa lalu. Disini, di bumi ini kuberpijak dengan beralaskan keteguhan hati dan selalu tersenyum. Mulai khawatirkan tangisan malam dan mulai acuhkan mentari di pagi hari.

Terasa menyenangkan berjalan sendiri, bagai buni ini tak menghiraukan detang jantungku. Sungguh ironisnya cerita masa lalu, yang membuatku buta akan waktu. Namun kini, hari ini, esok dan seterusnya Aku mulai dengan jiwa baru, cerita cita baru, dan kuukir mimpi-mimpi baru di atas bintang.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More